Skip to main content

contoh review journal psikologi



Review Journal
DINA VERONITA 933608716
PSIKOLOGI ISLAM/E

Dinamika Psikologis Kekerasan Seksual Sebuah Studi Fenomenologi

1. PENDAHULUAN
A.    Permasalahan Penelitian
Anak Indonesia melalui Center for tourism research and development Universitas Gadjah Mada melaporkan child abuse yang  terjadi dari tahun 1999-2002 di 7 kota besar di kota besar di Indonesia ditemukan sebanyak 3.969 kasus dengan rincian sexsual abuse 65,8%, physical abuse 19,6%, emotional abuse 6,3%, dan child neglect 8,3%. Whitffen dan MacIntosh (dalam Rice, 1999) menemukan bahwa pengalaman kekerasan seksual pada masa anak-anak berhubungan dengan stres emosional pada masa dewasa (adult emotional distress) dan kesulitan menjalin relasi intim pada saat dewasa.
            Bagaimana dan mengapa terjadi kekrasan seksual?
            Bagaimana dampak psikolgis pada korban kekerasan seksual?
            Bagaimana dinamika kepribadian korban kekerasan seksual?
B.     Tujuan Penelitian
melakukan analisis tentang bagaimana dan mengapa terjadi kekerasan seksual, melakukan analisis dampak psikologis pada korban kekerasan seksual, dan mengetahui dinamika kepribadian korban kekerasan seksual.
C.     Subjek Penelitian
Dinamika psikologis kekerasan seksual sebuah studi fenomenologi
D.    Objek penelitian
Wanita yang mengalami kekersan seksual yang berusia 10-23 tahun di Suku Jawa.
2. Hasil dan Pembahasan
Faktor Penyebab Kekerasan Seksual
Faktor-fakor yang menyebabkan terjadinya tindak kekerasan
seksual yang dialami oleh subyek adalah sebagai berikut:
                               a.            Faktor kelalaian orang tua.Kelalaian orang tua yang tidak memperhatikan tumbuh kembang dan pergaulan anak yang membuat subyek menjadi korban kekerasan seksual.
                              b.             Faktor rendahnya moralitas dan mentalitas pelaku. Moralitas dan mentalitas yang tidak dapat bertumbuh dengan baik, membuat pelaku tidak dapat mengontrol nafsu atau perilakunya.
                               c.            Faktor ekomoni. Faktor ekonomi membuat pelaku dengan mudah memuluskan rencananya dengan memberikan imingiming kepada korban yang menjadi target dari pelaku.
Dampak Psikologis
Dampak psikologis yang dialami oleh subyek dapat digolongkan menjadi tiga bagian, yaitu gangguan perilaku, gangguan kognisi, gangguan emosional.
                              a.            Gangguan Perilaku, ditandai dengan malas untuk melakukan aktifitas sehari-hari.
                              b.            Gangguan Kognisi, ditandai dengan sulit untuk berkonsentrasi, tidak fokus ketika sedang belajar, sering melamun dan termenung sendiri.
                              c.            Gangguan Emosional, ditandai dengan adanya gangguan mood dan suasana hati serta menyalahkan diri sendiri.
Dinamika Psikologi
Dari kognisi akan berpengaruh pada perasaan dan tindakan, perasaan dan tindakan akan mempengaruhi
kondisi fisik seseorang. Sistem kognisi yang negatif akan membuat indivudu memiliki pola pikir negatif yang diulang-ulang. Pengulangan pola pikir negatif inilah yang kemudian membuat individu memiliki negative belief. Adanya negative belief ini kemudian di kunci dan dibekukan ke dalam sistem kognisinya yang kemudian berpengaruh pada kondisi fisik individu dan memunculkan banyak penyakit.
Sementara sistem kognisi yang mendapatkan dukungan sosial dari keluarga maupun lingkungan sosial, akan membuat individu memanipualasi kognisi atas tekanan-tekanan yang dihadapi. Ketika gagal individu akan kembali pada pikiran negatifnya, namun ketika berhasil hal tersebut akan berlanjut pada strategi individu dalam menghadapi dan menyelesaikan permasalahanya. Keadaan seperti inilah yang kemudian akan membuat individu dengan tekanantekanan yang dihadainya menjadi indvidu baru yang lebih siap menghadapi realita kehidupan.
3. Kritik dan saran
            Telah kita ketahui bahwa semakin majunya perkembangan zaman, maka semakin maju pula peradaban manusia dan semakin banyak pula kejadian-kejadian yang tidak diinginkan yang terjadi pada setiap manusia,diantaranya termasuk pelecehan seksual. Adapun cara yang hendaknya dilakukan oleh paa oang tua, untuk mencegah terjadinya kekerasan seksual pada anak yakni peranan keluarga dalam proses pencegahan dan pemulihan. Anggapan sebagian orang tua bahwa membicarakan masalah seks sesuatu yang tabu sebaiknya dihilangkan. Anggapan seperti inilah yang menghambat penyampaian pengetahuan seks yang seharusnya sudah dimulai dari segala usia.
            Selain orang tua, peran lingkungan dalam proses pencengahan dan pemulihan masalah pelecehan seksual juga sangat dibutuhkan. Upaya pencegahan harus dilakukan secara kompehensif, artinya tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak (oang tua atau keluarga) saja, melaikan tugas  harus terintegrasi dengan pemerintah,lembaga kemasyarakatan, sekolah, tenaga prfesional,dll yang memang memiliki konsentasi terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak.
            Kekerasan seksual atau pemerkosaan adalah hal yang sensitif, sulit di ungkapkan atau dibuktikan. Kekerasan seksual seringkali meninggalkan bekas traumatis yang sulit dihilangkan. Sehingga benar-benar diperlukan peran dan usaha  penanggulangankejahatan dari berbagai pihak dalam penanggulangan kekerasan seksual.
            Bagi peneliti mendatang diharapkan dapat lebih dalam untuk meneliti objek penelitian.

Comments

Popular posts from this blog

CONTOH MAKALAH KESADARAN (PSIKOLOGI)

KESADARAN Makalah Ini Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Psikologi Umum Dosen Pengampu : Syarifuddin Faisal Tohar Disusun Oleh : Dina Veronita                    933608716 Kelas E JURUSAN USHULUDDIN PRODI PSIKOLOGI ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI 2 016 KATA PENGANTAR Segala puji bagi   Allah SWT, yang telah memberikan rezeki yang berlimpah berupa harta yang dititipkan kepada manusia sebagai amanah di muka bumi. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW manusia pilihan yang telah menyampaikan wahyu kepada umatnya yang dapat menerangi kehidupan umat Islam hingga akhir zaman. Berkat rahmat dan inayah Allah SWT a khirnya Makalah ini dapat terselesaikan meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “ Psikologi Umum   ’’ .   Kediri, 26 Oktober 2016   Penyusun DAF

sahabat , tabi'in dan atba' tabi'in

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Hadist   Nabi sampai kepada kita melalui proses periwayatan para periwayat dari generasi sahabat ke generasi tabi’in dan tabi’ tabi’in kemudian dikodifikasikan. Para periwayat awal berkonsentrasi penuh dalam mempelajari autentik atau tidaknya suatu hadist melalui periwayatan ini. Mereka yang diterima periwayatannya berarti memenuhi persyaratan yang telah digariskan.   B.      Rumusan Masalah 1.       Apa pengertian sahabat? 2.       Apa pengertian tabi’in? 3.       Apa pengertian atba’ tabi’in? C.      Tujuan 1.       Mengetahui pengertian sahabat 2.       Mengetahui pengertian tabi’in 3.       Mengetahui pengertian atba’tabi’in BAB II PEMBAHASAN A.     Sahabat Nabi a.        Pengertian sahabat Ulama’ berbeda pendapat dalam mendefinisikan sahabat. Menurut ulama’ hadits sahabat ialah setiap yang melihat rasulullah, walaupun tidak lama persahabatannya, dan tidak meriwayatkan sehadits

contoh makalah aliran behaviorisme (psikologi)

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Masalah Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa, perilaku dan, proses mental, dalam Psikologi ada beberapa macam aliran salah satunya ialah aliran behaviourisme dalam aliran ini penelitian difokuskan pada tingkah laku manusia, dengan asumsi bahwa tingkah laku manusia merupakan wujud dari kejiwaan   manusia maupun hewan lainnya. Alasan kita mempelajari tentang Psikologi Behaviorisme adalah agar kita mengetahui mengenai makna dari psikologi dan behavioristik itu sendiri. Kita juga akan  menjadi tahu hal-hal yang mungkin belum kita ketahui dalam Psikolgi Behaviorisme tersebut, karena dengan kita mempelajarinya bertambahlah wawasan kita mengenai ilmu Psikologi Behaviorisme itu.Selain itu kita dapat mengetahui pendapat-pendapat mengenai Psikologi Behaviorisme ini dari para tokoh-tokoh, dan lain-lain. 1.2   Tujuan - Untuk mengetahui makna dari Psikologi Behaviourisme - Untuk mengetahui tokoh-tokoh yang mengemukakannya -