BAB
1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Kehidupan manusia tidak bisa
dipisahkan dari lingkungannya.Baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial.
Kita bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Kita makan, minum,
menjaga kesehatan, semuanya memerlukan lingkungan.Manusia hidup Pasti mempunyai
hubungan dengan lingkungan. Secara almiah manusia pasti berinteraksi dengan
lingkungannya. Perlaukan manusia terhadap lingkungan sangat menentukan
keramahan lingkungan terhadap kehidupanya sendiri. Manusia bisa memanfaatkan
lingkungan namun manusia sendiri juga harus sadar agar selalu memelihara
lingkungan juga sehingga tingkat kemanfaatnya tetap terjaga bahkan bisa di
tingkatkan lagi. Bagaimana manusia menyikapi dan mengelola lingkungan yang pada
akhirnyaakan mewujudkan pola-pola peradaban dan kebudayaan.
Lingkungan hidup tidak bisa
dipisahkan dari ekosistem. Lingkungan hidup pada dasarnya adalah suatu sistim
kehidupan tatanan ekosistem, dan manusia adalah bagian dari ekositem tersebut.
Lingkungan dapat pula berbentuk lingkungan fisik dan non fisik. Lingkungan amat
penting bagi kehidupan manusia. Segala yang ada pada lingkungan dapat di
manfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebuutuhan manusia, karena lingkungan
memiliki daya dukung, yaitu kemampuan lingkungan untuk mendukungkehidupan
manusia dan mahluk hidup lainnya arti penting lingkunagan bagi manusia karena
lingkungan merupakan tempat hidup manusia, lingkungan memberi sumber sumber
penghidupan manusia, lingkungan mempengaruhi sifat, karakter, dan perilaku
manusia yang mendiaminya.
Karena manusia memiliki hubungan yang erat dengan lingkungannya
seperti yang dijelaskan sebelumnya. maka menjadi menarik jika kita bisa
membahas hubungan manusia dan lingkungan. Untuk itu, Kami penulis mencoba
menuangkan ide pemikiran tersebut kedalam makalah yang berjudul “Manusia dan
Lingkungan”.
1.2
RUMUSAN MASALAH
Setiap pembuatan karya ilmiah pasti
berangkat dari suatu masalah, masalah ini mendorong manusia untuk segera
memecahkannya, maka penulisan karya ilmiah merupakan salah satu cara yang
dipakai. Suatu masalah hendaknya dirumuskan dengan baik, sebab dalam rumusan
masalah memuat latar belakang suatu masalah yang akan diteliti.
Berdasarkan
uraian latar belakang yang penulis kemukakan diatas, maka dalam penulisan karya
ilmiah ini peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
a. Apa hakekat manusia sebagai obyek dan
subyek lingkungan ?
b.
Apa
hubungan manusia, lingkungan alam dan lingkungan sosial budaya ?
c.
Bagai
mana pengaruh timbal balik antara kondisi lingkungan alam dan lingkungan social
budaya
d.
Apa
yang dimaksud dengan demografi dan problematikanya dalam meningkatkan
kesejahteraan hidup manusia ?
e.
Apa
pengaruh pertambahan dan pertumbuhan penduduk Indonesia terhadap lingkungan ?
f.
Bagaimana
analisis dampak lingkungan dan analisis resiko lingkungan ?
1.3
TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang
penulis kemukakan diatas, adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah agar
pembaca (mahasiswa) memahami akan perannya dalam pembangunan dan pemeliharaan
lingkungan, bagaimana pengaruh lingkungan terhadap diri dan orang lain, serta
bagaimana apabila manusia mengembangkan lingkungan tanpa dilandasi oleh
nilai-nilai moral, etika dan religi.
BAB
2
PEMBAHASAN
2.1
HAKEKAT MANUSIA SEBAGAI OBYEK DAN SUBYEK LINGKUNGAN MANUSIA
Hakekat manusia sebagai subjek lingkungan
adalah makhluk yang berperan untuk mengelola dan merawat lingkungan. Makhluk
yang memiliki tenaga yang dapat menggerakkan hidupnya untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhannya. Individu yang memiliki sifat rasional yang bertanggung
jawab atas tingkah laku intelektual dan sosial. Individu yang mampu mengarahkan
dirinya ke tujuan yang positif mampu mengatur dan mengontrol dirinya dan mampu
menentukan nasibnya. Individu yang dalam hidupnya selalu melibatkan dirinya
dalam usaha untuk mewujudkan dirinya sendiri, membantu orang lain dan membuat
dunia lebih baik untuk ditempati.
Hakekat manusia sebagai objek
lingkungan adalah makhluk yang dalam proses menjadi berkembang dan terus
berkembang yang tidak akan pernah selesai (tuntas) selama hidupnya. Makhluk
Tuhan yang berarti ia adalah makhluk yang mengandung kemungkinan baik dan
jahat. Individu yang sangat dipengaruhi oleh lingkungan terutama lingkungan
sosial, bahkan ia tidak bisa berkembang sesuai dengan martabat kemanusiaannya
tanpa hidup di dalam lingkungan sosial.
Atas dasar itu disimpulkan bahwa
dengan lingkungan yang baiklah manusia dapat mengembangkan dan mencapai
hidupnya secara baik. Demikian pula dengan kualitas yang memadai yang mereka
miliki, manusia akan mengembangkan lingkungan hidupnya secara baik pula.
2.2
MANUSIA, LINGKUNGAN ALAM DAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
Manusia adalah mahluk hidup ciptaan
Tuhan dengan segala fungsi dan potensinya yang tunduk kepada aturan hukum alam,
mengalami kelahiran, pertumbuhan perkembangan, mati, dan seterusnya, serta
terikat dan berinteraksi dengan alam dan lingkungan sosial budayanya dalam
sebuah hubungan timbal balik baik itu positif maupun negatif.
Lingkungan adalah suatu media dimana
mahluk hidup tinggal, mencari penghidupannya dan memiliki karakter serta fungsi
yang khas dimana terkait secara timbal balik dengan kesadaran mahluk hidup yang
memiliki peranan yang lebih kompleks dan riil.
Manusia hidup, tumbuh dan berkembang dalam lingkungan alam dan
lingkungan sosial budayanya. Dalam lingkungan alam manusia hidup dalam sebuah
ekosistem, yakni suatu unit atau satuan fungsional dari mahluk-mahluk hidup
dengan lingkungannya[1].
Dengan kemampuan yang dimilikinya,
manusia tidak hanya dapat menyesuaikan diri. Manusia juga dapat memanfaatkan
potensi lingkungan untuk lebih mengembangkan kualitas kehidupannya. Bagi
manusia, selain sebagai tempat tinggalnya, lingkungan hidup juga dapat
dimanfaatkan sebagai :
a)
Media
penghasil bahan kebutuhan pokok (sandang, pangan, dan papan).
b)
Wahana
bersosialisasi dan berinteraksi dengan makhluk hidup atau manusia lainnya.
c)
Sumber
energy.
d)
4.Sumber
bahan mineral yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung kelangsungan hidup
manusia.
e)
Media
ekosistem dan pelestarian flora dan fauna serta sumber alam lain yang dapat
dilindungi untuk dilestarikan.
2.3
PENGARUH TIMBAL BALIK ANTARA KONDISI LINGKUNGAN ALAM DAN LINGKUNGAN SOSIAL BUDAYA
2.3.1
Pengaruh
Timbal Balik Antara Manusia dan Lingkungan Alam
Manusia sedikit
demi sedikit menyesuaikan diri dengan alam lingkungannya. Manusia memandang
alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan dan keinginan. Manusia
bergulat dan bersaing dengan spesies lainnya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya
dengan memanfaatkan sumber alam yang ada di lingkungan hidupnya. Sumber alam
dapat digolongkan kedalam dua bagian, yakni:
-Sumber alam yang dapat diperbarui (renewble resources)
atau disebut pula sumber-sumber alam biotik. Yang tergolong ke dalam sumber
alam ini adalah semua mahluk hidup, hutan, hewan-hewan, dan tumbuh-tumbuhan.
-Sumber alam yang tidak dapat diperbarui (nonrenewbleresourches)
atau disebut pula sebagai golongan sumber alam abiotik. Yang tergolong ke dalam
sumber alam abiotik adalah tanah, air, bahan-bahan galian, mineral, dan
bahan-bahan tambang lainnya.
Manusia memandang alam lingkungannya dengan bermacam-macam kebutuhan
dan keinginan. Dalam hal ini manusia memiliki kemampuan lebih besar
dibandingkan organisme lainnya terutama pada penggunaan sumber-sumber alamnya
seperti pertanian dan tanah, hutan, air, serta bahan tambang.
Perubahan alam lingkungan hidup
manusia akan berpengaruh baik secara positif maupun negatif. Berpengaruh baik
bagi hidup dan kehidupan manusia karena manusia mendapatkan keuntungan dari
perubahan tersebut, dan berpengaruh tidak baik karena dapat mengurangi
kemampuan alam lingkungan hidupnya untuk menyokong kehidupannya. Dengan kata
lain ada hubungan interdepedensi (ketergantungan)yang saling mempengaruhi
secara timbal balik antara manusia dan kondisi lingkungan alam.
Dalam memanfaatkan alam, manusia terkadang
tidak memerhatikan dampak yang akan ditimbulkan. Beberapa bentuk kerusakan
lingkungan yang dipengaruhi oleh aktivitas manusia, antara lain, meliputi
hal-hal berikut ini :
a. Pencemaran Lingkungan
Pencemaran
disebut juga dengan polusi, terjadi karena masuknya bahan-bahan pencemar
(polutan) yang dapat mengganggu keseimbangan lingkungan. Bahan-bahan pencemar
tersebut pada umumnya merupakan efek samping dari aktivitas manusia dalam
pembangunan. Berdasarkan jenisnya, pencemaran dapat dibagi menjadi empat :
1.
Pencemaran
udara
Disebabkan oleh asap
sisa hasil pembakaran, khususnya bahan bakar fosil (minyak dan batu bara) yang
ditimbulkan oleh kendaraan bermotor, mesin-mesin pabrik, dan mesin-mesin
pesawat terbang atau roket. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran udara,
antara lain, berkurangnya kadar oksigen (O2) di udara, menipisnya lapisan ozon
(O3), dan bila bersenyawa dengan air hujan akan menimbulkan hujan asam yang
dapat merusak dan mencemari air, tanah, atau tumbuhan.
2.
Pencemaran
tanah
Disebabkan karena
sampah plastik ataupun sampah anorganik lain yang tidak dapat diuraikan di
dalam tanah. Pencemaran tanah juga dapat disebabkan oleh penggunaan pupuk atau
obat-obatan kimia yang digunakan secara berlebihan dalam pertanian, sehingga
tanah kelebihan zat-zat tertentu yang justru dapat menjadi racun bagi tanaman.
Dampaknya adalah semakin berkurangnya tingkat kesuburan tanah sehingga lambat
laun tanah tersebut akan menjadi tanah kritis yang tidak dapat diolah atau
dimanfaatkan.
3.
Pencemaran
air
Terjadi karena masuknya
zat-zat polutan yang tidak dapat diuraikan dalam air, seperti deterjen,
pestisida, minyak, dan berbagai bahan kimia lainnya, selain itu, tersumbatnya
aliran sungai oleh tumpukan sampah juga dapat menimbulkan polusi atau
pencemaran. Dampak yang ditimbulkan dari pencemaran air adalah rusaknya
ekosistem perairan, seperti sungai, danau atau waduk, tercemarnya air tanah,
air permukaan, dan air laut.
4.
Pencemaran
suara
Tingkat kebisingan
yang sangat mengganggu kehidupan manusia. Pencemaran suara dapat ditimbulkan
dari suara kendaraan bermotor, mesin kereta api, mesin jet pesawat, mesin-mesin
pabrik, dan instrumen musik. Dampak pencemaran suara menimbulkan efek
psikologis dan kesehatan bagi manusia, antara lain, meningkatkan detak jantung,
penurunan pendengaran karena kebisingan (noise induced hearing damaged),
susah tidur, meningkatkan tekanan darah, dan dapat menimbulkan stres.
b. Degradasi Lahan
Degradasi lahan
adalah proses berkurangnya daya dukung lahan terhadap kehidupan. Degradasi
lahan merupakan bentuk kerusakan lingkungan akibat pemanfaatan lingkungan oleh
manusia yang tidak memerhatikan keseimbangan lingkungan. Bentuk degradasi lahan
:
1.
Lahan
kritis dapat terjadi karena praktik ladang berpindah ataupun karena eksploitasi
penambangan yang besar-besaran.
2.
.Rusaknya
ekosistem laut terjadi karena bentuk eksploitasi hasil-hasil laut secara
besar-besaran, misalnya menangkap ikan dengan menggunakan jala pukat,
penggunaan bom, atau menggunakan racun untuk menangkap ikan atau terumbu
karang. Rusaknya terumbu karang berarti rusaknya habitat ikan, sehingga
kekayaan ikan dan hewan laut lain di suatu daerah dapat berkurang.
3.
Kerusakan
hutan pada umumnya terjadi karena ulah manusia, antara lain, karena penebangan
pohon secara besar-besaran, kebakaran hutan, dan praktik peladangan berpindah.
Kerugian yang ditimbulkan dari kerusakan hutan, misalnya punahnya habitat hewan
dan tumbuhan, keringnya mata air, serta dapat menimbulkan bahaya banjir dan
tanah longsor.
2.3.2
Pengaruh
Timbal Balik Antara Manusia dan Lingkungan Sosial Budaya.
Keserdasan
manusia sebagai mahluk yang ada di alam ini ternyata mengalami evolusi dan juga
perkembangan. Evolusi terjadi dalam pengertian perubahan sebagai kelompok
manusia, baik dalam kelompok masyarakat tertentu, maupun manusia secara
keseluruhan. Sedangkan perkembangan kecerdasan dimaksudkan adalah proses
kecerdasan yang terjadi pada setiap manusia secara individual. Ternyata evolusi
dan perkembangan kecerdasan ini erat kaitannya dengan hubungan manusia
(stimulus maupun respons) terhadap lingkungan baik hubungannya dengan
lingkungan alam, lingkungan budaya, maupun lingkungan sosial. Kecerdasan
manusia dalam mengolah lingkungnnya menentukan tingkat peradaban yang
dicapainya, jadi semakin cerdas manusia maka akan semakin maju peradabannya.
Lingkungan
sosial yaitu merupakan lingkungan masyarakat dimana terjadi interaksi antara
individu yang satu dengan yang lainnya. Kondisi masyarakat ini akan memberikan
pengaruh terhadap perkembangan individu. Lingkungan sosial dapat dibedakan:
1. Lingkungan sosial primer
Lingkungan
sosial primer adalah lingkungan sosial dimana terdapat hubungan yang erat
antara anggota yang satu dengan anggota yang lain, antar anggota saling
mengenal dengan baik, dan memiliki hubungan yang erat. Sehingga pengaruh
lingkungan sosial primer ini akan lebih kuat.
2. Lingkungan sosial sekunder
Lingkungan
sosial sekunder adalah lingkungan sosial dimana hubungan antara anggota yang
satu dengan anggota yang lain agak longgar. Pada umumnya antar anggota kurang
atau tidak saling kenal dengan baik. Karena itu pengaruh lingkungan sosial
sekunder ini tidak kuat.
2.4 PENGERTIAN DEMOGRAFI DAN PROBLEMATIKA DALAM MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN
HIDUP MANUSIA
Dalam arti luas penduduk atau
populasi adalah sejumlah mahluk sejenis yang mendiami atau menduduki suatu
temapat tertentu. Mempelajari penduduk
pada hakikatnya mengadakan pendekatan terhadap tiga sudut pandangan, yaitu:
1.Untuk memperoleh data penduduk yang nyata;
2.Untuk memperoleh penafsiran tabiat sosial;
3.Untuk melakukan aksi sosial, yaitu mengetahui secara
komprehensif dengan mengkombinasikan ketiga segi tersebut.
Adapun ilmu yang mempelajari masalah
penduduk adalah demografi. Demografi berasal dari kata demos yang
berarti rakyat; dan graphein yang artinya menguraikan atau menceritakan
(yang hanya terbatas pada fakta dan pengumpulan data). Jadi demografi adalah ilmu yang
mempelajari secara statistik dan mathematik tentang besar komposisi dan
distribusi penduduk dan perubahan-perubahannya sepanjang masa melalui kelahiran
(fertalitas), kematian (mortalitas), perkawinan, migrasi dan mobilitas sosial.
Didalam teori kependudukan digunakan untuk menerangkan data,
meramal data masa sekarang dan masa lampau. Ada dua sudut pandang dalam teori
kependudukan ini, yaitu dari segi sosial dan segi naturalistik.
Sudut pandang dari segi sosial dimulai oleh Thomas Robert Maltus
dari Inggris (1766-1804), yang menyatakan bahwa “kemeralatan disebabkan oleh
tidak adanya keseimbangan antara pertambahan penduduk dengan pertambahan pangan
adalah:
1. Bahan makanan dibutuhkan untuk
hidup;
2. Nafsu antara pria dan wanita
dibutuhkan, dan tetap keadaanya seperti itu.
Apabila tidak ada hambatan, menurut Malthus penduduk bertambah
menurut deret ukur, dan bahan makanan bertambah menurut deret hitung. Contoh
pertambahan penduduk: 1-2-4-8-16-32-64; bahan makanan bertambah: 1-2-3-4-5-6
dan seterusnya.
Sedangkan sudut pandang dari segi naturalistik menyatakan, bahwa
pertumbuahan penduduk ditentukan oleh bahan makanan yang tergantung pada lingkungan,
sehingga dikenal adanya teori ekonomi lingkungan, sperti:
a. Teori Pearl: menyatakan bahwa
manusia itu tumbuh berdasarkan kurva norma, yaitu mula-mula sedikit, bertambah,
menjadi maksimum, dan akhirnya berkurang lagi.
b. Teori Gini: menyatakan bahwa penduduk
berkembang cepat pada tingkat permulaan. Hal ini dipengaruhi oleh hukum
biologis.
c. Teori Kapilaritas Sosial: yaitu
seperti gejala naiknya air atau minyak di dalam pembuluh sempit, seperti minyak
naik dalam sumbu kompor. Setiap orang cendrung untuk memperoleh status sosial
yang lebih tinggi. Untu tujuan itu mereka malah tidak suka memproduksi anak.
d. Teori Transisi Demografi: teori
ini beranggapan bahwa perubahan penduduk terjadi sebagai akibat kondisi
sosial-ekonomi penduduk yang bersangkutan. Teori ini menyatakan bahwa setiap
masyarakat dimulai dengan fase angka kelahiran dan kematian tinggi, kemudian
disusul oleh fase keadaan angka kematian turun, sementara angka kelahiran tetap
tinggi, baru kemudian disusul oleh fase dimana angka kelahiran mulai turun
secara perlahansampai berada pada keadaan angka kelahiran dan kematian rendah.
2.5
PERTAMBAHAN DAN PERTUMBUHAN
PENDUDUK INDONESIA
Aneka persoalan demografi di
Indonesia adalah Tingginya jumlah penduduk, pengangguran, penyebaran penduduk
yang tidak merata dan lainnya.
Masalah demografi di Indonesia, terpusatnya jumlah penduduk
Indonesia di Pulau Jawa yang luasnya hanya 6,9 persen dari luas keseluruhan
daratan negara Indonesia dengan penduduk lebih dari 107 juta jiwa tinggal di
daerah dengan luas sebesar New York. Dalam waktu yang relatif singkat ini,
populasi masyarakat Indonesia telah berlipat dua kali lebih banyak yakni dari
97,02 juta jiwa hasil pada Sensus 1961, menjadi 201,242 juta jiwa pada Sensus
2000.
Selain masalah terpusatnya jumlah penduduk Indonesia di Pulau
Jawa, persoalan pengangguran memang menjadi problem yang belum tuntas hingga
sekarang.Berdasarkan data Sensus Ketenagakerjaan Nasional (Sakemas) 2008, angka
pengangguran mencapai 9,43 juta jiwa atau 8,46 persen. Ironisnya setiap tahun terjadi
pertumbuhan angkatan kerja, yaitu ada 2,5 juta angkatan kerja baru dari lulusan
sekolah dan perguruan tinggi.
Penyebaran penduduk yang tidak merata juga menjadi masalah. Di
satu sisi, Pulau Jawa mengalami kepadatan yang luar biasa, sedangkan di sisi lainnya
banyak pulau yang penduduknya relatif jarang. Jika dihitung kepadatan Pulau
Jawa pada Sensus Penduduk 2000 sudah sangat padat. Kepadatan di pulau Jawa
telah mencapai 870 jiwa per km persegi sedangkan di luar Pulau lawa
kepadatannya baru mencapai 47 jiwa per km persegi.Pada Sensus 1961 hingga 2000,
penduduk Jawa mengalami penurunan dari 64,9 persen menjadi 59,3 persen. Namun
penurunan ini tidaklah terlalu banyak dalam rangka mendukung pemerataan
pembangunan.
2.5.1
Pertumbuhan
Penduduk di Indonesia dan Permasalahannya
Pertumbuhan
penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai
perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per
waktu unit" untuk pengukuran.
Pertumbuhan penduduk di suatu daerah/negara disebabkan oleh
faktor-faktor :
a. Angka kelahiran (Natalitas)
b. Angka kematian (Mortalitas)
c. Migrasi masuk (imigrasi)
yaitu masuknya penduduk ke suatu daerah tempat tujuan (area of destination)
d. Migrasi keluar (emigrasi) yaitu
perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah asal (area of origin)
Permasalahan
pertumbuhan penduduk di Indonesia adalah rata-rata laju pertumbuhan penduduk di
Indonesia masih cukup tinggi. Indonesia harus mengerem laju pertumbuhan
penduduk. Saat ini laju pertumbuhan penduduk Indonesia yakni 2,6 juta jiwa per
tahun. Jika ini tidak diatasi, maka 10 tahun lagi Indonesia akan mengalami
ledakan penduduk.
Jika laju pertumbuhan penduduk meledak maka akan banyak memakan
biaya triliunan rupiah untuk biaya pendidikan dan pelayanan kesehatan. Sehingga
target untuk meningkatkan pendidikan, kesehatan ibu dan anak, pengurangan angka
kemiskinan, dan peningkatan pendapatan per kapitan sulit direalisasikan.
Dari sisi kebutuhan pangan, setiap kenaikan jumlah penduduk akan
menaikkan pula ketersediaan pangan. Begitu juga energi, pertumbuhan penduduk
akan menyedot energi besar, sementara ketersediaan energi makin menipis. Tak
terkecuali masalah papan atau perumahan yang harus disediakan dalam jumlah
besar. Masalah ini tentunya akan berujung pada naiknya tingkat pengangguran,
kemiskinan, angka kriminalitas, dll. Sebenarnya banyak sebab sehingga masalah
ini bisa kian membesar. Faktor utama dari pertumbuhan penduduk yang tinggi
adalah karena tidak ada komitmen pemerintah untuk membatasi pertumbuhan
penduduk. Program Keluarga Berencana (KB) yang pada periode 1970 sampai akhir
1990-an berhasil mengerem pertumbuhan penduduk, tidak dilanjutkan. Pemerintah
kurang begitu peduli pada pertumbuhan penduduk.
Sekarang generasi baru yang tidak
mengenal program KB, tak sedikit yang memiliki empat atau lima anak. Bahkan,
ada yang mengkampanyekan secara terselubung agar memiliki anak banyak, terkait
dengan pepatah jaman dahulu bahwa ”banyak anak banyak rejeki” yang tentunya
sudah tidak sesuai dengan saat sekarang ini. Tak heran kalau kondisi saat ini
dalam beberapa kasus kembali ke tahun 1960-an, yakni memiliki anak di atas lima
orang. Kurangnya sosialisasi dari pemerintah dan lembaga terkait dan minimnya
penyuluhan adalah penyebab masalah ini terus berlanjut dan kian tidak
terkendali.
Sebenarnya banyak cara untuk
mengatasi masalah ini. seperti transmigrasi, kembali menggalakkan program
Keluarga Berencana (KB), meningkatkan standar pendidikan bangsa, serta
melakukan pengawasan-pengawasan terkait masalah ini. Pertumbuhan penduduk
penting, tetapi dibatasi. Kita perlu sadar bahwa daya dukung sumber daya alam
terbatas, sehingga jika jumlah penduduk tidak terkendali akan menjadi problem
besar di masa depan. Prinsipnya. Pertumbuhan harus dibatasi, dan setiap lapisan
masyarakat harus bekerja sama untuk mengatasi masalah ini. Karena dengan
pertumbuhan yang terkendali akan mempermudah pemerintah mewujudkan masyarakat
yang berkualitas dan sejahtera.
2.6
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN DAN ANALISIS RESIKO LINGKUNGAN
Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL) telah dilindungi oleh payung hukum yaitu Peraturan Pemerintah No. 29
Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan, kemudian disusul dengan
Peraturan mentri lingkungan Hidup. dilanjutkan Peraturan Pemerintah No. 51
Tahun 1993 tentang usaha atau kegiatan yang diperkirakan mempunyai dampak
penting terhadap lingkungan hidup. jadi telah banyak payung hukum yang dapat
menguatkan kegiatan AMDAL di Indonesia.
BAB
3
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
1). Manusia tidak dapat dipisahkan
dari lingkungannya. Lingkungan bersifat mendukung atau menyokong kehidupan
manusia. Dengan kemampuan yang dimilikinya, manusia tidak hanya dapat
menyesuaikan diri. Manusia juga dapat memanfaatkan potensi lingkungan untuk lebih
mengembangkan kualitas kehidupannya. Manusia mengembangkan ilmu pengetahuan
yang dimilikinya sehingga tercipta teknologi yang memudahkan kehidupan manusia.
Namun ternyata perkembangan teknologi tesebut menimbulkan dampak negatif yang
harus diminimalisirkan agar bumi ini masih dapat diwariskan untuk anak cucu
kita kelak.
2). Pertumbuhan penduduk merupakan
bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk di suatu daerah atau negara dalam
kurun waktu tertentu. Pertumbuhan penduduk ini akan mempengaruhi lingkungan
alam maupun sosial budaya, semakin padat penduduk pada suatu daerah semakin
beragam kebudayaan yang timbul dan semakin banyak tempat tinggal yang
dibutuhkan yang akan berakibat sempitnya lapangan pekerjaan. Pertumbuhan
penduduk di Negara kita masih termasuk tinggi, jika dibandingkan dengan Negara
lainnya. Untuk itu pemerintah mencanangkan program KB (Keluarga Berencana)
untuk menekan laju pertumbuhan penduduk
DAFTAR PUSTAKA
Suratman, et.al. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar.
Malang: Intermedia.
Soelaiman, Munandar. 1989. Ilmu Sosial Dasar, Teori dan Konsep
Ilmu Sosial. Bandung: PT. Eresco.
Internet:
Ridha Mardatilla. 2013. ISBD. Mansusia dan Lingkungan.http://ridhamardhatillah94.blogspot.co.id/2013/08/isbd-manusia-dan-lingkungan_1785.html.diunduh pada
tanggal 9 13 September 2015. Jam 18.30 WIB
Comments
Post a Comment