Skip to main content

CONTOH MAKALAH KESADARAN (PSIKOLOGI)

KESADARAN


Makalah Ini Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:
Psikologi Umum



Dosen Pengampu :
Syarifuddin Faisal Tohar





Disusun Oleh :
Dina Veronita                    933608716
Kelas E


JURUSAN USHULUDDIN PRODI PSIKOLOGI ISLAM
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
2016

KATA PENGANTAR


Segala puji bagi  Allah SWT, yang telah memberikan rezeki yang berlimpah berupa harta yang dititipkan kepada manusia sebagai amanah di muka bumi. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW manusia pilihan yang telah menyampaikan wahyu kepada umatnya yang dapat menerangi kehidupan umat Islam hingga akhir zaman.
Berkat rahmat dan inayah Allah SWT akhirnya Makalah ini dapat terselesaikan meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “ Psikologi Umum  ’’.





 Kediri, 26 Oktober 2016

 Penyusun






DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang...................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................  2
2.1 Pengertian...........................................................................................   2
2.1.1 Macam-macam kesadaran 2
2.1.2 Teori kesadaran menurut Carl G Jung 2
2.1.3 Teori kesadaran menurut Sigmund Freud 4
2.2 Kerangka Kerja Kesadaran  4
2.3 Fungsi Kesadaran 5
2.4 Tingkat Kesadaran 6
            2.4.1 Tidur 6
            2.4.2 Bermimpi 7
            2.4.3 Penggunaan Obat-obatan 8
            2.4.4 Meditasi 8
2.5 Gangguan Kesadaran 9
2.6  Psikoaktif 9
BAB III PENUTUP.............................................................................................  11
            3.1 Kesimpulan......................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 12 S



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar  Belakang
Psikologi ialah ilmu yang meneliti jiwa, perilaku, dan proses mental. Dengan adanya ilmu psikologi kita dapat mempelajari jiwa, perilaku, dan proses mental. Oleh karena itu, untuk mempelajari hal tersebut kita membutuhkan kesadaran yang bertujuan untuk memfokuskan apa yang kita pelajari. Karena terkadang kita sadar tetapi adakalanya tidak, dengan ilmu psikologi kita dapat mengetahui tentang kesadaran.

1.2  Rumusan Masalah
a.     Apa yang dimaksud dengan kesadaran?
b.    Apa saja kerangka kerja kesadaran?
c.     Apa saja fungsi kesadaran?
d.    Apa saja tingkat-tingkat kesadaran?
e.     Apa saja gangguan kesadaran?
f.     Apa yang dimaksud dengan psikoaktif?
1.3  Tujuan
a.    Agar pembaca dapat mengerti tentang kesadaran.
b.    Agar pembaca dapat mengerti apa saja kerangka kerja kesadaran.
c.    Agar pembaca dapat mengerti apa saja fungsi kesadaran.
d.   Agar pembaca dapat mengerti apa saja tingkat-tingkat kesadaran.
e.    Agar pembaca dapat mengerti tentang gangguan kesadaran.
f.     Agar pembaca dapat mengerti tentang psikoaktif.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kesadaran
            Kesadaran dalam kamus bahasa Inggris di artikan consciousness dan awereness. Istilah consciousness digunakan untuk pengertian kesadaran diri secara lebih luas. Istilah awareness saat ini digunakan untuk pengertian keadaan sadar terjaga terkait keadaan internal dan eksternal individu. [1] Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness).   Kesadaran  adalah kondisi dimana seorang individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal. Namun, kesadaran juga mencakup dalam persepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatiannya terpusat. Kesadaran juga dapat didefinisikan sebagai kesiagaan seseorang terhadap peritiwa-peristiwa lingkungannya serta peristiwa-peristiwa kognitif yang meliputi memori,pikiran, perasaan, dan sensai-sensasi fisik.
2.1.1 Macam kesadaran, yaitu:
1. Kesadaran Pasif
            Kesadaran pasif adalah keadaan dimana seorang individu bersikap menerima segala stimulus yang diberikan pada saat itu, baik stimulus internal maupun eksternal.
2. Kesadaran Aktif
            Kesadaran aktif adalah kondisi dimana seseorang menitikberatkan pada inisiatif dan mencari dan dapat menyeleksi stimulus-stimulus yang diberikan.

2.1.2 Teori kesadaran Menurut Carl G Jung
Kesadaran menurut Jung terdiri dari 3 sistem yang saling berhubungan yaitu kesadaran atau biasa disebut ego, ketidasadaran pribadi (personal unconsciousness) dan ketidaksadaran kolektif (collective unconscious)
1.      Ego
Ego merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan perasaan-perasaan sadar. Ego bekerja pada tingkat conscious Dari ego lahir perasaan identitas dan kontinyuitas seseorang. Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku yang umumnya dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh orang-orang dalam suatu masyarakat. Ego merupakan bagian manusia yang membuat ia sadar pada dirinya.
2.      Personal Unconscious
Struktur psyche ini merupakan wilayah yang berdekatan dengan ego. Terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tetapi dilupakan dan diabaikan dengan cara repression atau suppression. Pengalaman-pengalaman yang kesannya lemah juga disimpan kedalam personal unconscious. Penekanan kenangan pahit kedalam personal unconscious dapat dilakukan oleh diri sendiri secara mekanik namun bisa juga karena desakan dari pihak luar yang kuat dan lebih berkuasa.
Kompleks adalah kelompok yang terorganisir dari perasaan, pikiran dan ingatan-ingatan yang ada dalam personal unconscious. Setiap kompleks memilki inti yang menarik atau mengumpulkan berbagai pengalaman yang memiliki kesamaan tematik, semakin kuat daya tarik inti semakin besar pula pengaruhnya terhadap tingkah laku manusia. Kepribadian dengan kompleks tertentu akan didominasi oleh ide, perasaan dan persepsi yang dikandung oleh kompleks itu.
3.      Collective Unconscious
Merupakan gudang bekas ingatan yang diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang yang tidak hanya meliputi sejarah ras manusia sebagai sebuah spesies tersendiri tetapi juga leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya. Collective unconscious terdiri dari beberapa Archetype, yang merupakan ingatan ras akan suatu bentuk pikiran universal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Bentuk pikiran ini menciptakan gambaran-gambaran yang berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan, yang dianut oleh generasi tertentu secara hampir menyeluruh dan kemudian ditampilkan berulang-ulang pada beberapa generasi berikutnya. Beberapa archetype yang dominan seakan terpisah dari kumpulan archetype lainnya dan membentuk satu sistem sendiri.[2]
2.1.3 Teori kesadaran Sigmund Freud
Dalam teori tentang alam sadar (Conscious Mind), Freud menjelaskan bahwa alam sadar adalah satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas. Terkait dengan alam sadar ini adalah apa yang dinamakan oleh Freud sebagai alam pra-sadar (Preconscious Mind), yaitu jembatan antara Conscious dan Unconscious, berisikan segala sesuatu yang yang dengan mudah dipanggil ke alam sadar, seperti kenangan-kenangan yang walaupun tidak kita ingat ketika kita berpikir, tetapi dapat dengan mudah dipanggil lagi, atau seringkali disebut sebagai “kenangan yang sudah tersedia” (available memory).[3]
2.2 Kerangka Kerja Kesadaran
Karakteristik-karakteristik utama kerangka kerja tersebut meliputi Attention, wakefulness, architecture, recall of knowledge, dan emotive. Kelima elemen kesadaran dalam konsep awareness adalah suatu upaya untuk mengurangi variansi dalam pendefinisian pengalaman subjektif yang kita sebut kesadaran. Berikut penjelasannya :
a.       Attention (atensi;perhatian):pemusatan sumber daya mental ke hal-hal eksternal maupun internal. Bagian dari kesadran ini di acu sebagai “lampu sorot” (spotligth) dan serupa dengan metafora atensi sebagai lampu sorot yang memusatkan bekas sinar ke arah yang menarik minat kita. Contoh anda mungkin mengamati burung-burung di langit pada suatu saat dan kemudian mengarahkan “lampu sorot” Anda kesebuah kapal yang tampak dikejauhan, dan selanjutnya mengarahkan “lampu sorot” tersebut ke seorang turis yang sedang berjemur di pantai.
b.      Wakefulness (kesiagaan;keterjagaan): kontinum dari tidur hingga terjaga. Kesadaran, sebagai suatu kondisi kesiagaan, memiliki komponen aurosal. Contoh kemarin malam anda tidur dan sekarang ini anda terjaga (seharusnya)-itulah dua kondisi (state) kesadaran yang berbada secara radikal.
c.       Architecture (Arsitektur): lokasi fisik struktur-struktur fisiologis (dan proses-proses yang berhubungan dengan struktur-struktur tersebut) yang menyonggong kesadaran. Contoh otak adalah bahasa, yang menpati bagian yang cukup besar di hemisfer kiri otak. Bahasa memberikan kontribusi amat besar dan penting bagi kesadaran, yakni memberikan identifikasi semantik dan pengorganisasian terhadap suatu objek. Sesungguhnya, seluruh otak tampaknya terlibat dalam berbagai aspek yang berbeda dari AWARness yang sadar.
d.      Recal of knowledge (memngingat pengetahuan): proses pengambilan informasi tentang pribadi yang bersangkutan dan dunia disekelilingnya. Kesadaran ini mempunyai tiga komponen: recall pengetahuan tentang diri pribadi, recall informasi-informasi umum,  dan recall terhadap pengetahuan kolektif individu yang bersangkutan.Self-knowledge (pengetahuan diri) adalah pemahan tentang informasi jati diri seseorang. Contoh, Anda mengetahui bahwa kata-kata barusan anda baca (yang menjadi bagian kesadaran anda) adalah kata “kesadaran”.
e.       Emotive (emotif) adalah komponen-komponen afektif yang diasosiasikan dengan kesadaran. Contoh, perasaan yang anda dapatkan saat jempol kaki anda tersandung batu.
2.3 Fungsi-fungsi Kesadaran
Satu-satunya alasan manusia memilki kesadaran adalah kesdaran memungkinkan kita melakukan pergerakan atas kemauan sendiri. Pergerakan atas kemauan diri sendiri adalah pergerakan yang dibuat berdasarkan keputusan, bukan berdasarkan insting atau refleks. Dengan memilki kesadaran, manusia akan dapat mengarahkan atensi dan perilaku kepada aspek-aspek dalam lingkungan yang akan menimbulkan hasil akhir yang lebih baik.
Baars dan Mc Govern mengajukan sejumlah fungsi kesadran. Fungsi pertama adalah fungsi konteks setting (context-setting) yakni fungsi di mana system-sistem bekerja untuk mendefenisikan konteks dan pengetahuan mengenai sebuah stimuli yang datang ke dalam memori. Fungsi kedua adalah adaptasi dan pembelajaran (adaptation and learning), yang mengendalikan bahwa keterlibatan sadar diperlukan untuk menangani informasi baru dengan sukses. Fungsi ketiga adalah fungsi prioritisasi (prioritizing) dan fungsi akses dimana kesadaran diperlukan untuk mengakses besarnya jumlah informasi yang tersedia di tingkat kesadaran. Fungsi keempat adalah fungsi rekrutmen dan control (recruitment and control), dimana kesadaran memasuki system-sistem motorik untuk menjalankan tindakan-tindakan sadar. Fungsi kelima adalah fungsi pengambilan keputusan (decision-making) dan fungsi eksekutif, yang berperan membawa informasi adan sumber daya keluar dari ketidaksadaran untuk membantu pengambilan keputusan dan penerapan kendali. Fungsi keenam adalah deteksi dan penyuntingan kekeliruan (error detection and editing), yang berfokus pada kesadaran memasuki system norma kita sehingga kita dapat mengetahui saat kita membuat suatu kekeliruan. Fungsi ketujuh adalah monitor diri (self-monitoring), dalam bentuk refleksi diri, percakapan internal, dan imagery, memabntu kita mengendalikan fungsi-fungsi sara dan fungsi-fungsi tidak sadar dalam diri kita. Fungsi kedelapan adalah fungsi pengorganisasian dan fleksibilitas, fungsi ini memungkinkan kita mengandalkan fungsi otomatis dalam situasi yang telah dapat diprediksikan, namun sekaligusmemungkinkan kita memasuki sumber-sumber daya pengetahuan yang terspesialisasi dalm situasi-situasi tidak terduga.
2.4 Tingkat-tingkat kesadaran
2.4.1 Tidur
Perbedaan yang paling jelas antara kesadaran dan ketidaksadaran dapat diamati saat seseorang terjaga atau tertidur. Hal ini bisa diamati melalui alat EEG. Gelombang otak dapat diamati selama periode tidur. Pada siang hari, kita berinteraksi dan secara konstan berada dalam kondisi siaga, melihat ke suatu arah, mendengarkan suatu pesan, atau membaui suatu aroma baru. Namun ketika kita tertidur, mekanisme kesiagaan tersebut sangat berkurang dan interaksi personal hampir-hampir tidak ada.[4]
Lima karakteristik gelombang otak menunjukkan aktivitas elektrik saat manusia terjaga dan selama empat tahap tidur :
1.    Alpha →  masih dalam kondisi sadar, relaks
2.    Theta →  pre-consciuos, awal fase ketidaksadaran.
3.    Spindle →  fase lebih tinggi dari pre-conscious.
4.    Delta →  Fase ketidaksadaran (unconscious)
5.    REM ( rapid eye movement ) → Fase mimpi[5]
2.4.2 Bermimpi
Bermimpi terjadi pada fase tidur REM. Freud meyakini bahwa mimpi adalah cara yang digunakan ketidaksadaran kita untuk membocorkan informasi, dan kita dapat mempelajari makna-makna tersembunyi di balik mimpi. Aktivitas otak yang berlangsung selama REM diinterpretasikan otak dengan cara yang sama seperti saat kita sadar. Mimpi melibatkan pengalaman-pengalaman dan emosi-emosi yang sama dengan yang kita jumpai sehari-hari.[6]
Teori Mimpi
1.      TeoriPsikoanalisis
Menurut teori Psikoanalisis, mimpi memungkinkan bertujuan untuk memenuhi keinginan dan hasrat yang terlarang atau tidak realistis yang dipaksakan masuk ke dalam bagian ketidaksadaran didalam bagian ketidaksadaran didalam pikiran.
Kelemahan→ interpretasi sering kali terlalu jauh; tidak ada cara yang dapat diandalkan untuk menginterpretasi makna“terpendam”.[7]
2.      Teori  Kognitif
Teori ini menyatakan bahwa mimpi merupakan modifikasi dari aktivitas kognitif yang terjadi selama kita terjaga. Perbedaanya adalah saat kita tidur, kita “terputus” dari input sensorik dari dunia luar dan pergerakan tubuh, sehingga pikiran kita cenderung lebih terpencar dan tidak fokus.[8]
3.      Teori Aktivitas-sintesis
Teori ini menyatakan bahwa mimpi terjadi ketika korteks mencoba membuat interpretasi atau makna yang berarti dari pelepasan saraf spontan yang diawali di pons.Sintesis yang dihasilkan dari sinyal ini dengan ingatan maupun pengetahuan yang telah kita miliki tampil dalam bentuk mimpi.
Dalam pandangan ini, mimpi tidak menutupi keinginan yang tidak disadari, tapi dapat menunjukkan persepsi, konflik-konflik, dan kecemasan seseorang.[9]
2.4.3 Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat akan mengubah kondisi kesadaran kita sedemikian rupa sehingga kesadaran tersebut akan menjadi berbeda dengan kondisi kesadaran normal saat kita terjaga. Beberapa obat depressant (obat penenang) akan menhambat aktivitas sistem saraf. Obat stimulant (obat perangsang) akan mempercepat aktifitas system saraf. Obat hallucinogen (obat halusinogenik) mengubah pemahaman kita terhadap realita. Semua obat-obatan berkerja dalam neurotransmitter kita dalam menghasilkan dampak-dampaknya. Obat-obatan mempengaruhi kewaspadaan kita akan aspek-aspek fisiologis dan psikologis dari pengalaman sadar kita.
2.4.4 Meditasi
Meditasi adalah suatu kondisi konsentrasi rileks di mana pikiran dikosongkan. Beberapa teknik meditasi menggunakan nyanyian yang diulang, mantra-mantra internal, ragam posisi tubuh, dan objek-objek eksternal sebagai bagian dari keseluruhan ritual. Alasan bermeditasi ada bermacam-macam, bisa berupa alasan keagamaan, spiritual, kedamaian pribadi, atau kesehatan tubuh.[10]


2.5 Ganguan kesadaran:
1.      Narkolepsi (narcolepsy)
Narkolepsi adalah gangguan tidur yang cukup umum diderita, namun seperti gangguan tidur lainnya ia juga amat jarang dikenali oleh masyarakat. Oleh masyarakat. Narkolepsi dalam bahasa awam, bisa dikatakan sebagai serangan tidur dimana penderitanya amat sulit mempertahankan keadaansadar.
Gejala-Gejala Klasik Narkolepsi:
a.       Rasa Kantuk Berlebihan
b.      Katapleksi
c.       Sleep Paralysis
d.      Hypnagogic/hypnopompic
2.      Somnambulism
Somnambulism atau berjalan sambil tidur adalah penyakit yang ditandai dengan gerakan berjalan pada saat tidur. Si penderita mungkin juga dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang lain, seperti berbicara atau makan pada saat tidur. Berjalan sambil tidur khususnya dapat terjadi pada saat tidur yang terlalu nyenyak.
3.      Sleep Paralysis Sleep Paralysis
Menurut medis, keadaan ketika orang  akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada sesak, badan sulit bergerak dan sulit  sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh).

2.6 Psikoaktif
Sejak dahulu, obat-obatan telah digunakan untuk mendapatkan efek psikologisnya.  Seperti mengubah kognisi dan emosi dengan mempengaruhi neurotransmitter dengan mempengaruhi neurotransmitter dalam otak. Obat-obatan yang mempunyai efek psikologis disebut sebagai psikoaktif. Macam-macam psikoaktif:
a.       Antianxiety Drugs Yaitu obat yang dapat menurunkan kecemasan dan termasuk pada golongan yang dinamakan benzodiazepin. Obat-obatan ini sering dikenal dengan transkuiliser (penenang).Transkuiliser ini terdiri dari transkuiliser minor dan transkuiliser mayor
1. Transkuiliser Minor
Obat-obat ini biasanya diberikan pada pasien yang mengeluh cemas atau tegang, walaupun beberapa orang sering menggunakannya sebagai pil tidur.
2. Transkuiliser  Mayor
Transkuiliser Mayor dianggap pada bagian yang luas untuk mengurangi bentuk-bentuk kebutuhan yang bervariasi dari pengendalian dan pengawasan. Dalam beberapa kasus dapat mengurangi agitasi, delusi dan halusinasi.
b.      Anti Depressant Obat anti depressant sering diberikan pada pasien yang mengalami depresi mayor. Selain itu juga untuk membantu meningkatkan mood individu yang terdepresi. Obat ini lebih memberikan efek pada membangkitkan energi. Obat anti depressant cenderung mengurangi depresi pada aspekfisik.
c.       Antipsychotic Obat anti psikotik sangat efektif untuk menghilangkan halusinasi dan konfusi dari satu episode schizophrenia akut serta membantu pemulihan proses berpikir yang rasional.
d.      Lithium BangsaYunani pertama kali menggunakan metal lithium untuk obat-obatan psycho active. Mereka menentukan kandungan air mineral untuk pasien dengan gangguan bipolar afektif.[11]


BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
-          Kesadaran  adalah kondisi dimana seorang individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal.
-          Karakteristik-karakteristik utama kerangka kerja tersebut meliputi Attension, wakefulness, architecture, recall of knowledge, dan emotive.
-          Fungsi-fungsi kesadaran:
a.       fungsi konteks setting (context-setting)
b.      adaptasi dan pembelajaran (adaptation and learning)
c.       fungsi prioritisasi (prioritizing)
d.      fungsi rekrutmen dan control (recruitment and control)
e.       fungsi pengambilan keputusan (decision-making)
f.       deteksi dan penyuntingan kekeliruan (error detection and editing)
g.      monitor diri (self-monitoring)
-          Tingkat kesadaran dibagi menjadi empat yaitu tidur, bermimpi, penggunaan obat-obatan, dan meditasi.
-          Ganguan kesadaran dibagi menjadi 3 yaitu:
a.       Narkolepsi adalah gangguan tidur yang cukup umum diderita, namun seperti gangguan tidur lainnya ia juga amat jarang dikenali oleh masyarakat.
b.      Somnambulism Berjalan sambil tidur atau somnambulism, adalahpenyakityang ditandaidengangerakanberjalanpada saat tidur.
c.       Sleep Paralysis Sleep Paralysis (Tidur Lumpuh)
-          Obat-obatan yang mempunyai efek psikologis disebut sebagai psikoaktif.


DAFTAR PUSTAKA

http://atpsikologi.blogspot.co.id di akses pada tanggal 02 Februari 2010.
Jarvin, Matt. Teori-Teori Psikologi. Bandung:Nusa Media, 2000.
Marliani, Rosleny.  Psikologi Umum. Bandung:CV Pustaka Setia, 2010.
Solso, Robert L. Psikologi Kognitif. Erlangga, 2007.



[1] http://skripsi-konsultasi.blogspot.co.id di akses pada tanggal 07 Desember 2012
[2] http://atpsikologi.blogspot.co.id di akses pada tanggal 02 Februari 2010
[3] Rosleny Marliani, Psikologi Umum(Bandung:CV  Pustaka Setia,2010),hlm.123-128
[4] Robert L. Solso,dkk, Psikologi Kognitif, Erlangga,2007,hlm.243-254.
[5] http://atpsikologi.blogspot.co.id di akses pada tanggal 02 Februari 2010.
[6] Robert L. Solso,dkk, Psikologi Kognitif, Erlangga,2007,hlm.255-256.
[7] Matt Jarvis, Teori-Teori  Psikologi(Bandung: Nusa Media,2000),hlm.61-64.
[8] http://atpsikologi.blogspot.co.id di akses pada tanggal 02 Februari 2010.
[9] Matt Jarvis, Teori-Teori  Psikologi(Bandung: Nusa Media,2000),hlm.256-258.
[10] Robert L. Solso,dkk, Psikologi Kognitif, Erlangga,2007,hlm.256-257.
[11] http://atpsikologi.blogspot.co.id di akses pada tanggal 02 Februari 2010.

 


Comments

Popular posts from this blog

sahabat , tabi'in dan atba' tabi'in

BAB I PENDAHULUAN A.     Latar Belakang Hadist   Nabi sampai kepada kita melalui proses periwayatan para periwayat dari generasi sahabat ke generasi tabi’in dan tabi’ tabi’in kemudian dikodifikasikan. Para periwayat awal berkonsentrasi penuh dalam mempelajari autentik atau tidaknya suatu hadist melalui periwayatan ini. Mereka yang diterima periwayatannya berarti memenuhi persyaratan yang telah digariskan.   B.      Rumusan Masalah 1.       Apa pengertian sahabat? 2.       Apa pengertian tabi’in? 3.       Apa pengertian atba’ tabi’in? C.      Tujuan 1.       Mengetahui pengertian sahabat 2.       Mengetahui pengertian tabi’in 3.       Mengetahui pengertian atba’tabi’in BAB II PEMBAHASAN A.     Sahabat ...

contoh makalah visual imagery (psikologi kognitif)

BAB I PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang 1.2   Rumusan Masalah 1.2.1     apa pengertian imagery? 1.2.2     Sebutkan 3 era historis dalam perumpamaan mental? 1.2.3       Sebutkan klasifikasi imagery visual? 1.2.4     Jelaskan dukungan neurosains kognitif? 1.2.5     Jelaskan petakognitif? 1.2.6     Jelakan sinestesia: suara yang dihasilkan warna dan warna yang dihasilkan suara? 1.3   Tujuan 1.3.1     agar pembaca dapat mengerti dan memahami pengertian imagery. 1.3.2     agar pembaca dapat mengerti dan memahami   3 era historis dalam perumpamaan mental. 1.3.3     agar pembaca dapat mengerti dan memahami klasifikasi imagery visual. 1.3.4     agar pembaca dapat mengerti dan memahami dukungan neurosains kognitif. 1.3.5     agar pembaca dapat mengerti dan memahami petako...