KESADARAN
Makalah
Ini Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:
Psikologi Umum
Dosen Pengampu :
Syarifuddin
Faisal Tohar

Disusun Oleh :
Dina
Veronita 933608716
Kelas E
JURUSAN USHULUDDIN
PRODI PSIKOLOGI ISLAM
SEKOLAH
TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) KEDIRI
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT,
yang telah memberikan rezeki yang berlimpah berupa harta yang dititipkan kepada
manusia sebagai amanah di muka bumi. Shalawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW manusia pilihan yang telah
menyampaikan wahyu kepada umatnya yang dapat menerangi kehidupan umat Islam
hingga akhir zaman.
Berkat
rahmat dan inayah Allah SWT akhirnya Makalah
ini dapat terselesaikan meskipun masih banyak kekurangan di dalamnya. Makalah
ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “ Psikologi Umum ’’.
Kediri, 26 Oktober 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN.....................................................................................
1
1.1 Latar Belakang......................................................................................
1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................
1
1.3 Tujuan...................................................................................................
1
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................
2
2.1
Pengertian........................................................................................... 2
2.1.1 Macam-macam kesadaran 2
2.1.2 Teori kesadaran menurut Carl G Jung 2
2.1.3 Teori kesadaran menurut Sigmund Freud 4
2.2 Kerangka Kerja Kesadaran 4
2.3 Fungsi Kesadaran 5
2.4 Tingkat Kesadaran 6
2.4.1
Tidur 6
2.4.2
Bermimpi 7
2.4.3
Penggunaan Obat-obatan 8
2.4.4
Meditasi 8
2.5 Gangguan Kesadaran 9
2.6 Psikoaktif 9
BAB III PENUTUP............................................................................................. 11
3.1 Kesimpulan.........................................................................................
11
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................
12 S
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Psikologi ialah ilmu
yang meneliti jiwa, perilaku, dan proses mental. Dengan adanya ilmu psikologi
kita dapat mempelajari jiwa, perilaku, dan proses mental. Oleh karena itu,
untuk mempelajari hal tersebut kita membutuhkan kesadaran yang bertujuan untuk
memfokuskan apa yang kita pelajari. Karena terkadang kita sadar tetapi
adakalanya tidak, dengan ilmu psikologi kita dapat mengetahui tentang
kesadaran.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan kesadaran?
b. Apa saja kerangka kerja kesadaran?
c. Apa saja fungsi kesadaran?
d. Apa saja tingkat-tingkat kesadaran?
e. Apa saja gangguan kesadaran?
f. Apa yang dimaksud dengan psikoaktif?
1.3 Tujuan
a. Agar pembaca dapat mengerti tentang kesadaran.
b. Agar pembaca dapat mengerti apa saja kerangka kerja kesadaran.
c. Agar pembaca dapat mengerti apa saja fungsi kesadaran.
d. Agar pembaca dapat mengerti apa saja tingkat-tingkat kesadaran.
e. Agar pembaca dapat mengerti tentang gangguan kesadaran.
f. Agar pembaca dapat mengerti tentang psikoaktif.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Kesadaran
Kesadaran dalam kamus bahasa Inggris di artikan consciousness dan awereness. Istilah consciousness digunakan untuk pengertian kesadaran diri secara lebih luas. Istilah awareness saat ini digunakan untuk pengertian keadaan sadar terjaga terkait keadaan internal dan eksternal individu. [1] Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness). Kesadaran adalah kondisi dimana seorang individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal. Namun, kesadaran juga mencakup dalam persepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatiannya terpusat. Kesadaran juga dapat didefinisikan sebagai kesiagaan seseorang terhadap peritiwa-peristiwa lingkungannya serta peristiwa-peristiwa kognitif yang meliputi memori,pikiran, perasaan, dan sensai-sensasi fisik.
Kesadaran dalam kamus bahasa Inggris di artikan consciousness dan awereness. Istilah consciousness digunakan untuk pengertian kesadaran diri secara lebih luas. Istilah awareness saat ini digunakan untuk pengertian keadaan sadar terjaga terkait keadaan internal dan eksternal individu. [1] Secara harfiah, kesadaran sama artinya dengan mawas diri (awareness). Kesadaran adalah kondisi dimana seorang individu memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal. Namun, kesadaran juga mencakup dalam persepsi dan pemikiran yang secara samar-samar disadari oleh individu sehingga akhirnya perhatiannya terpusat. Kesadaran juga dapat didefinisikan sebagai kesiagaan seseorang terhadap peritiwa-peristiwa lingkungannya serta peristiwa-peristiwa kognitif yang meliputi memori,pikiran, perasaan, dan sensai-sensasi fisik.
2.1.1 Macam kesadaran, yaitu:
1. Kesadaran Pasif
Kesadaran pasif adalah keadaan dimana seorang individu bersikap menerima segala stimulus yang diberikan pada saat itu, baik stimulus internal maupun eksternal.
2. Kesadaran Aktif
Kesadaran aktif adalah kondisi dimana seseorang menitikberatkan pada inisiatif dan mencari dan dapat menyeleksi stimulus-stimulus yang diberikan.
1. Kesadaran Pasif
Kesadaran pasif adalah keadaan dimana seorang individu bersikap menerima segala stimulus yang diberikan pada saat itu, baik stimulus internal maupun eksternal.
2. Kesadaran Aktif
Kesadaran aktif adalah kondisi dimana seseorang menitikberatkan pada inisiatif dan mencari dan dapat menyeleksi stimulus-stimulus yang diberikan.
2.1.2 Teori kesadaran Menurut Carl G Jung
Kesadaran menurut Jung terdiri dari 3 sistem yang
saling berhubungan yaitu kesadaran atau biasa disebut ego, ketidasadaran
pribadi (personal unconsciousness) dan ketidaksadaran kolektif (collective
unconscious)
1. Ego
Ego merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan perasaan-perasaan sadar. Ego bekerja pada tingkat conscious Dari ego lahir perasaan identitas dan kontinyuitas seseorang. Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku yang umumnya dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh orang-orang dalam suatu masyarakat. Ego merupakan bagian manusia yang membuat ia sadar pada dirinya.
Ego merupakan jiwa sadar yang terdiri dari persepsi, ingatan, pikiran dan perasaan-perasaan sadar. Ego bekerja pada tingkat conscious Dari ego lahir perasaan identitas dan kontinyuitas seseorang. Ego seseorang adalah gugusan tingkah laku yang umumnya dimiliki dan ditampilkan secara sadar oleh orang-orang dalam suatu masyarakat. Ego merupakan bagian manusia yang membuat ia sadar pada dirinya.
2. Personal Unconscious
Struktur psyche ini merupakan wilayah yang berdekatan dengan ego. Terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tetapi dilupakan dan diabaikan dengan cara repression atau suppression. Pengalaman-pengalaman yang kesannya lemah juga disimpan kedalam personal unconscious. Penekanan kenangan pahit kedalam personal unconscious dapat dilakukan oleh diri sendiri secara mekanik namun bisa juga karena desakan dari pihak luar yang kuat dan lebih berkuasa.
Struktur psyche ini merupakan wilayah yang berdekatan dengan ego. Terdiri dari pengalaman-pengalaman yang pernah disadari tetapi dilupakan dan diabaikan dengan cara repression atau suppression. Pengalaman-pengalaman yang kesannya lemah juga disimpan kedalam personal unconscious. Penekanan kenangan pahit kedalam personal unconscious dapat dilakukan oleh diri sendiri secara mekanik namun bisa juga karena desakan dari pihak luar yang kuat dan lebih berkuasa.
Kompleks adalah kelompok yang terorganisir dari perasaan, pikiran dan
ingatan-ingatan yang ada dalam personal unconscious. Setiap kompleks memilki
inti yang menarik atau mengumpulkan berbagai pengalaman yang memiliki kesamaan
tematik, semakin kuat daya tarik inti semakin besar pula pengaruhnya terhadap
tingkah laku manusia. Kepribadian dengan kompleks tertentu akan didominasi oleh
ide, perasaan dan persepsi yang dikandung oleh kompleks itu.
3. Collective Unconscious
Merupakan gudang bekas ingatan yang diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang yang tidak hanya meliputi sejarah ras manusia sebagai sebuah spesies tersendiri tetapi juga leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya. Collective unconscious terdiri dari beberapa Archetype, yang merupakan ingatan ras akan suatu bentuk pikiran universal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Bentuk pikiran ini menciptakan gambaran-gambaran yang berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan, yang dianut oleh generasi tertentu secara hampir menyeluruh dan kemudian ditampilkan berulang-ulang pada beberapa generasi berikutnya. Beberapa archetype yang dominan seakan terpisah dari kumpulan archetype lainnya dan membentuk satu sistem sendiri.[2]
Merupakan gudang bekas ingatan yang diwariskan dari masa lampau leluhur seseorang yang tidak hanya meliputi sejarah ras manusia sebagai sebuah spesies tersendiri tetapi juga leluhur pramanusiawi atau nenek moyang binatangnya. Collective unconscious terdiri dari beberapa Archetype, yang merupakan ingatan ras akan suatu bentuk pikiran universal yang diturunkan dari generasi ke generasi. Bentuk pikiran ini menciptakan gambaran-gambaran yang berkaitan dengan aspek-aspek kehidupan, yang dianut oleh generasi tertentu secara hampir menyeluruh dan kemudian ditampilkan berulang-ulang pada beberapa generasi berikutnya. Beberapa archetype yang dominan seakan terpisah dari kumpulan archetype lainnya dan membentuk satu sistem sendiri.[2]
2.1.3 Teori kesadaran
Sigmund Freud
Dalam teori tentang alam sadar (Conscious Mind), Freud menjelaskan bahwa
alam sadar adalah satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan
realitas. Terkait dengan alam sadar ini adalah apa yang dinamakan oleh Freud
sebagai alam pra-sadar (Preconscious Mind), yaitu jembatan antara Conscious dan
Unconscious, berisikan segala sesuatu yang yang dengan mudah dipanggil ke alam
sadar, seperti kenangan-kenangan yang walaupun tidak kita ingat ketika kita berpikir,
tetapi dapat dengan mudah dipanggil lagi, atau seringkali disebut sebagai
“kenangan yang sudah tersedia” (available memory).[3]
2.2 Kerangka Kerja
Kesadaran
Karakteristik-karakteristik
utama kerangka kerja tersebut meliputi Attention, wakefulness, architecture,
recall of knowledge, dan emotive. Kelima elemen kesadaran dalam konsep
awareness adalah suatu upaya untuk mengurangi variansi dalam pendefinisian pengalaman
subjektif yang kita sebut kesadaran. Berikut penjelasannya :
a. Attention (atensi;perhatian):pemusatan sumber daya mental ke hal-hal
eksternal maupun internal. Bagian dari kesadran ini di acu sebagai “lampu
sorot” (spotligth) dan serupa dengan metafora atensi sebagai lampu sorot yang
memusatkan bekas sinar ke arah yang menarik minat kita. Contoh anda mungkin
mengamati burung-burung di langit pada suatu saat dan kemudian mengarahkan
“lampu sorot” Anda kesebuah kapal yang tampak dikejauhan, dan selanjutnya
mengarahkan “lampu sorot” tersebut ke seorang turis yang sedang berjemur di
pantai.
b. Wakefulness (kesiagaan;keterjagaan): kontinum dari tidur hingga terjaga.
Kesadaran, sebagai suatu kondisi kesiagaan, memiliki komponen aurosal.
Contoh kemarin malam anda tidur dan sekarang ini anda terjaga
(seharusnya)-itulah dua kondisi (state) kesadaran yang berbada secara radikal.
c. Architecture (Arsitektur): lokasi fisik struktur-struktur fisiologis (dan
proses-proses yang berhubungan dengan struktur-struktur tersebut) yang
menyonggong kesadaran. Contoh otak adalah bahasa, yang menpati bagian yang
cukup besar di hemisfer kiri otak. Bahasa memberikan kontribusi amat
besar dan penting bagi kesadaran, yakni memberikan identifikasi semantik dan
pengorganisasian terhadap suatu objek. Sesungguhnya, seluruh otak tampaknya
terlibat dalam berbagai aspek yang berbeda dari AWARness yang sadar.
d. Recal of knowledge (memngingat pengetahuan): proses pengambilan informasi
tentang pribadi yang bersangkutan dan dunia disekelilingnya. Kesadaran ini
mempunyai tiga komponen: recall pengetahuan tentang diri pribadi, recall
informasi-informasi umum, dan recall
terhadap pengetahuan kolektif individu yang bersangkutan.Self-knowledge
(pengetahuan diri) adalah pemahan tentang informasi jati diri seseorang.
Contoh, Anda mengetahui bahwa kata-kata barusan anda baca (yang menjadi bagian
kesadaran anda) adalah kata “kesadaran”.
e. Emotive (emotif) adalah komponen-komponen afektif yang diasosiasikan dengan
kesadaran. Contoh, perasaan yang anda dapatkan saat jempol kaki anda tersandung
batu.
2.3 Fungsi-fungsi
Kesadaran
Satu-satunya
alasan manusia memilki kesadaran adalah kesdaran memungkinkan kita melakukan
pergerakan atas kemauan sendiri. Pergerakan atas kemauan diri sendiri adalah pergerakan
yang dibuat berdasarkan keputusan, bukan berdasarkan insting atau refleks.
Dengan memilki kesadaran, manusia akan dapat mengarahkan atensi dan perilaku
kepada aspek-aspek dalam lingkungan yang akan menimbulkan hasil akhir yang
lebih baik.
Baars
dan Mc Govern mengajukan sejumlah fungsi kesadran. Fungsi pertama adalah fungsi
konteks setting (context-setting) yakni fungsi di mana
system-sistem bekerja untuk mendefenisikan konteks dan pengetahuan mengenai
sebuah stimuli yang datang ke dalam memori. Fungsi kedua adalah adaptasi dan
pembelajaran (adaptation and learning), yang mengendalikan bahwa
keterlibatan sadar diperlukan untuk menangani informasi baru dengan sukses.
Fungsi ketiga adalah fungsi prioritisasi (prioritizing) dan
fungsi akses dimana kesadaran diperlukan untuk mengakses besarnya jumlah
informasi yang tersedia di tingkat kesadaran. Fungsi keempat adalah fungsi
rekrutmen dan control (recruitment and control), dimana
kesadaran memasuki system-sistem motorik untuk menjalankan tindakan-tindakan
sadar. Fungsi kelima adalah fungsi pengambilan keputusan (decision-making)
dan fungsi eksekutif, yang berperan membawa informasi adan sumber daya
keluar dari ketidaksadaran untuk membantu pengambilan keputusan dan penerapan
kendali. Fungsi keenam adalah deteksi dan penyuntingan kekeliruan (error
detection and editing), yang berfokus pada kesadaran memasuki system
norma kita sehingga kita dapat mengetahui saat kita membuat suatu kekeliruan.
Fungsi ketujuh adalah monitor diri (self-monitoring),
dalam bentuk refleksi diri, percakapan internal, dan imagery, memabntu kita
mengendalikan fungsi-fungsi sara dan fungsi-fungsi tidak sadar dalam diri kita.
Fungsi kedelapan adalah fungsi pengorganisasian dan fleksibilitas, fungsi ini
memungkinkan kita mengandalkan fungsi otomatis dalam situasi yang telah dapat
diprediksikan, namun sekaligusmemungkinkan kita memasuki sumber-sumber daya
pengetahuan yang terspesialisasi dalm situasi-situasi tidak terduga.
2.4 Tingkat-tingkat
kesadaran
2.4.1 Tidur
Perbedaan
yang paling jelas antara kesadaran dan ketidaksadaran dapat diamati saat
seseorang terjaga atau tertidur. Hal ini bisa diamati melalui alat EEG.
Gelombang otak dapat diamati selama periode tidur. Pada siang hari, kita
berinteraksi dan secara konstan berada dalam kondisi siaga, melihat ke suatu
arah, mendengarkan suatu pesan, atau membaui suatu aroma baru. Namun ketika
kita tertidur, mekanisme kesiagaan tersebut sangat berkurang dan interaksi personal
hampir-hampir tidak ada.[4]
Lima
karakteristik gelombang otak menunjukkan aktivitas elektrik saat manusia
terjaga dan selama empat tahap tidur :
1.
Alpha
→ masih dalam kondisi sadar, relaks
2.
Theta
→ pre-consciuos, awal fase
ketidaksadaran.
3.
Spindle
→ fase lebih tinggi dari pre-conscious.
4.
Delta
→ Fase ketidaksadaran (unconscious)
5.
REM
( rapid eye movement ) → Fase mimpi[5]
2.4.2 Bermimpi
Bermimpi terjadi pada fase tidur REM. Freud meyakini bahwa mimpi
adalah cara yang digunakan ketidaksadaran kita untuk membocorkan informasi, dan
kita dapat mempelajari makna-makna tersembunyi di balik mimpi. Aktivitas otak
yang berlangsung selama REM diinterpretasikan otak dengan cara yang sama
seperti saat kita sadar. Mimpi melibatkan pengalaman-pengalaman dan emosi-emosi
yang sama dengan yang kita jumpai sehari-hari.[6]
Teori Mimpi
1.
TeoriPsikoanalisis
Menurut teori Psikoanalisis, mimpi memungkinkan bertujuan untuk
memenuhi keinginan dan hasrat yang terlarang atau tidak realistis yang
dipaksakan masuk ke dalam bagian ketidaksadaran didalam bagian ketidaksadaran
didalam pikiran.
Kelemahan→ interpretasi sering kali terlalu jauh; tidak ada cara
yang dapat diandalkan untuk menginterpretasi makna“terpendam”.[7]
2.
Teori Kognitif
Teori ini menyatakan bahwa mimpi merupakan modifikasi dari
aktivitas kognitif yang terjadi selama kita terjaga. Perbedaanya adalah saat
kita tidur, kita “terputus” dari input sensorik dari dunia luar dan pergerakan
tubuh, sehingga pikiran kita cenderung lebih terpencar dan tidak fokus.[8]
3.
Teori
Aktivitas-sintesis
Teori ini menyatakan bahwa mimpi
terjadi ketika korteks mencoba membuat interpretasi atau makna yang berarti
dari pelepasan saraf spontan yang diawali di pons.Sintesis yang dihasilkan dari
sinyal ini dengan ingatan maupun pengetahuan yang telah kita miliki tampil
dalam bentuk mimpi.
Dalam pandangan ini, mimpi tidak menutupi keinginan yang tidak
disadari, tapi dapat menunjukkan persepsi, konflik-konflik, dan kecemasan
seseorang.[9]
2.4.3 Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat
akan mengubah kondisi kesadaran kita sedemikian rupa sehingga kesadaran
tersebut akan menjadi berbeda dengan kondisi kesadaran normal saat kita
terjaga. Beberapa obat depressant (obat penenang) akan menhambat aktivitas
sistem saraf. Obat stimulant (obat perangsang) akan mempercepat aktifitas
system saraf. Obat hallucinogen (obat halusinogenik) mengubah pemahaman kita
terhadap realita. Semua obat-obatan berkerja dalam neurotransmitter kita dalam
menghasilkan dampak-dampaknya. Obat-obatan mempengaruhi kewaspadaan kita akan
aspek-aspek fisiologis dan psikologis dari pengalaman sadar kita.
2.4.4 Meditasi
Meditasi adalah
suatu kondisi konsentrasi rileks di mana pikiran dikosongkan. Beberapa teknik
meditasi menggunakan nyanyian yang diulang, mantra-mantra internal, ragam
posisi tubuh, dan objek-objek eksternal sebagai bagian dari keseluruhan ritual.
Alasan bermeditasi ada bermacam-macam, bisa berupa alasan keagamaan, spiritual,
kedamaian pribadi, atau kesehatan tubuh.[10]
2.5 Ganguan kesadaran:
1.
Narkolepsi
(narcolepsy)
Narkolepsi
adalah gangguan tidur yang cukup umum diderita, namun seperti gangguan tidur
lainnya ia juga amat jarang dikenali oleh masyarakat. Oleh masyarakat.
Narkolepsi dalam bahasa awam, bisa dikatakan sebagai serangan tidur dimana
penderitanya amat sulit mempertahankan keadaansadar.
Gejala-Gejala Klasik Narkolepsi:
a.
Rasa
Kantuk Berlebihan
b.
Katapleksi
c.
Sleep
Paralysis
d.
Hypnagogic/hypnopompic
2.
Somnambulism
Somnambulism atau berjalan sambil tidur adalah penyakit yang
ditandai dengan gerakan berjalan pada saat tidur. Si penderita mungkin juga
dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang lain, seperti berbicara atau makan
pada saat tidur. Berjalan sambil tidur khususnya dapat terjadi pada saat tidur
yang terlalu nyenyak.
3.
Sleep
Paralysis Sleep Paralysis
Menurut medis, keadaan ketika orang
akan tidur atau bangun tidur merasa sesak napas seperti dicekik, dada
sesak, badan sulit bergerak dan sulit
sesak, badan sulit bergerak dan sulit berteriak disebut sleep paralysis
alias tidur lumpuh (karena tubuh tak bisa bergerak dan serasa lumpuh).
2.6 Psikoaktif
Sejak dahulu,
obat-obatan telah digunakan untuk mendapatkan efek psikologisnya. Seperti mengubah kognisi dan emosi dengan
mempengaruhi neurotransmitter dengan mempengaruhi neurotransmitter dalam otak.
Obat-obatan yang mempunyai efek psikologis disebut sebagai psikoaktif.
Macam-macam psikoaktif:
a.
Antianxiety
Drugs Yaitu obat yang dapat menurunkan kecemasan dan termasuk pada golongan
yang dinamakan benzodiazepin. Obat-obatan ini sering dikenal dengan
transkuiliser (penenang).Transkuiliser ini terdiri dari transkuiliser minor dan
transkuiliser mayor
1.
Transkuiliser Minor
Obat-obat ini biasanya diberikan pada pasien yang mengeluh cemas
atau tegang, walaupun beberapa orang sering menggunakannya sebagai pil tidur.
2. Transkuiliser Mayor
Transkuiliser Mayor dianggap pada bagian yang luas untuk mengurangi
bentuk-bentuk kebutuhan yang bervariasi dari pengendalian dan pengawasan. Dalam
beberapa kasus dapat mengurangi agitasi, delusi dan halusinasi.
b.
Anti
Depressant Obat anti depressant sering diberikan pada pasien yang mengalami
depresi mayor. Selain itu juga untuk membantu meningkatkan mood individu yang
terdepresi. Obat ini lebih memberikan efek pada membangkitkan energi. Obat anti
depressant cenderung mengurangi depresi pada aspekfisik.
c.
Antipsychotic
Obat anti psikotik sangat efektif untuk menghilangkan halusinasi dan konfusi
dari satu episode schizophrenia akut serta membantu pemulihan proses berpikir
yang rasional.
d.
Lithium
BangsaYunani pertama kali menggunakan metal lithium untuk obat-obatan psycho
active. Mereka menentukan kandungan air mineral untuk pasien dengan gangguan
bipolar afektif.[11]
BAB
III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
-
Kesadaran adalah kondisi dimana seorang individu
memiliki kendali penuh terhadap stimulus internal maupun stimulus eksternal.
-
Karakteristik-karakteristik
utama kerangka kerja tersebut meliputi Attension, wakefulness, architecture,
recall of knowledge, dan emotive.
-
Fungsi-fungsi
kesadaran:
a. fungsi konteks setting (context-setting)
b.
adaptasi
dan pembelajaran (adaptation and learning)
c.
fungsi
prioritisasi (prioritizing)
d.
fungsi
rekrutmen dan control (recruitment and control)
e.
fungsi
pengambilan keputusan (decision-making)
f.
deteksi
dan penyuntingan kekeliruan (error detection and editing)
g.
monitor
diri (self-monitoring)
-
Tingkat
kesadaran dibagi menjadi empat yaitu tidur, bermimpi, penggunaan obat-obatan,
dan meditasi.
-
Ganguan
kesadaran dibagi menjadi 3 yaitu:
a.
Narkolepsi
adalah gangguan tidur yang cukup umum diderita, namun seperti gangguan tidur
lainnya ia juga amat jarang dikenali oleh masyarakat.
b.
Somnambulism
Berjalan sambil tidur atau somnambulism, adalahpenyakityang
ditandaidengangerakanberjalanpada saat tidur.
c.
Sleep
Paralysis Sleep Paralysis (Tidur Lumpuh)
-
Obat-obatan
yang mempunyai efek psikologis disebut sebagai psikoaktif.
DAFTAR PUSTAKA
http://atpsikologi.blogspot.co.id di akses pada tanggal 02 Februari 2010.
Jarvin,
Matt. Teori-Teori Psikologi. Bandung:Nusa Media, 2000.
Marliani,
Rosleny. Psikologi Umum.
Bandung:CV Pustaka Setia, 2010.
Solso,
Robert L. Psikologi Kognitif. Erlangga, 2007.
[3] Rosleny
Marliani, Psikologi Umum(Bandung:CV
Pustaka Setia,2010),hlm.123-128
[4] Robert
L. Solso,dkk, Psikologi Kognitif, Erlangga,2007,hlm.243-254.
[6] Robert
L. Solso,dkk, Psikologi Kognitif, Erlangga,2007,hlm.255-256.
[7] Matt
Jarvis, Teori-Teori Psikologi(Bandung:
Nusa Media,2000),hlm.61-64.
[9] Matt
Jarvis, Teori-Teori Psikologi(Bandung:
Nusa Media,2000),hlm.256-258.
[10] Robert
L. Solso,dkk, Psikologi Kognitif, Erlangga,2007,hlm.256-257.
Comments
Post a Comment